Sunday, June 1, 2014

Ketika Janji Hanya Menjadi Sebuah Janji



Ketika semua sudah berakhir ada hal yang mengganjal dalam benakku. Akankah aku kuat menghadapi ini sendirian? Akankah aku bisa kuat melewati hari-hariku tanpamu? Dan apakah aku kuat jika tak bisa lagi mendengar kabarmu? Hahaha entahlah, aku tak tahu apakah aku bisa kuat atau tidak, yang jelas aku akan berusaha semampuku, aku akan berusaha untuk moveon dan melupakan hal-hal tentang kita yang membuat aku menangis.

Kamu tau tidak? Dulu saat kamu berjanji akan selalu bersamaku, perasaanku sangat senang sekali, aku merasa aku tidak sendirian hidup di rantau orang. Aku merasa kamu selalu menemaniku. Aku merasa tak takut lagi jika aku menghadapi dosen-dosen yang ngeselin karena kamu selalu disampingku, karena kamu berjanji akan selalu membelaku, apalagi saat kamu menghapus air mataku saat aku menangis ketika bercerita tentang masalahku di kampus itu membuat aku benar-benar tidak sendirian. Tapi saat kamu melanggar janji bahwa kamu akan selalu disampingku, aku tak tahu gimana sakitnya perasaanku yang jelas saat itu aku merasa hancur, semuanya sulit di terjemahkan kata-kata. Bahkan bila mengingat ini terus menerus air mataku tak henti mengalir

Aku tak menyalahkan kamu karena telah melanggar janji itu, aku tak menyalahkan siapapun termasuk ibumu. Bahkan aku juga tidak menyalahkan diriku sendiri. Tidak ada yang salah jika kamu memutuskan untuk pergi karena itu adalah hakmu. Aku tak berhak memaksamu untuk tetap tinggal jika kau tetap bersihkeras untuk pergi. Untuk apa tetap memaksa? Kuakui aku masih sangat menyayangimu, sangat. Tapi aku tak bisa berbuat apapun jika itu keputusan terakhirmu. Aku tak bisa

Yang bisa ku lakukan saat ini hanyalah menerima kenyataan pahit ini, menerima janji-janji yang kamu langgar dan menerima semua rasa sakit ini dengan ikhlas, aku tak membencimu bahkan aku tak marah, aku hanya butuh waktu sendiri untuk memulihkan perasaanku. Jika tiba saatnya nanti saat aku udah sembuh dari rasa sakit ini, aku siap menerimamu menjadi teman terbaikku. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk berteman. Beri aku waktu untuk menyembukan luka ini sendiri dulu. Nanti jika waktunya tepat akan ku beritahumu :)
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com