Aku sedang tidak bercanda jika mengatakan bahwa
aku merindukanmu. Aku pernah bilang bahwa kamu mudah sekali dirindukan, kan?
Akhir-akhir ini, kamu datang lebih sering ke dalam kepalaku. Terkadang menjelma
cerita, lagu-lagu, film, atau bahkan gambar-gambar yang memunculkan
kelakuan-kelakuan konyol tentang kita dahulu. Apa kamu ingat? Di suatu sore
yang basah, kita pernah duduk di kantin, saat itu aku basah kuyup akibat
mengendarai motor di tengah hujan. Awalnya kamu melarangku untuk datang tapi
rindu teteplah rindu, aku memaksa untuk tetap datang aku rela menerobos hujan
demi menemuimu, kamu menyuruhku memakai jas hujan, kaos kaki dan sebagainya
agar aku tidak terlalu basah, tapi aku bandel, aku tidak memakai apapun
akhirnya aku basah kuyup hahaha. kamu ingat juga kan? Saat itu tepat sehari
setelah kita jadian. Kamu bilang kamu akan memberikan sesuatu untukku, aku
tertarik apa hadiah yang akan kamu berikan, tapi rinduku lebih besar daripada
rasa penasaranku. Dan ternyata kamu memberikanku sebuah kalung bertuliskan
love, awalnya aku tak menyangka lelaki sependiam kamu bisa seromantis ini
memberiku sebuah kalung, hahaha tapi tetap saja kamu memberikan kalung itu
dengan tatapan dingin.
kamu bilang “harganya emang engga
seberapa, kalau engga suka biar aku ambil lagi”
aku tertawa mendengarmu berbicara seperti itu, kemudian aku menggelengkan kepala dan menggenggam erat kalung itu
aku tertawa mendengarmu berbicara seperti itu, kemudian aku menggelengkan kepala dan menggenggam erat kalung itu
Apa kamu ingat?
Rindu begitu mudah sekali mengundang
kenangan. Sesekali kali aku tertawa mengingatnya, setelahnya hanya ada dada
yang sesak mengetahui bahwa hal itu tak dapat terulang kembali. Lalu kemudian, tanpa
bisa menahan, rindu menjelma hujan dalam pipiku. Menciptakan bulir-bulir bening
yang jatuh satu per satu. Membuatku cemas dan menyesaki pernapasan. Hingga
tersengal dalam resah tak berkesudahan.
Oh ya, aku rindu kamu.!