Tuesday, September 22, 2015

Aku Hanya Tak Ingin Kamu Tahu

Aku Hanya Tak Ingin Kamu Tahu...

Aku hanya tak ingin kamu mengetahui bagaimana rapuhnya hati selepas kepergian, bagaimana mudahnya hujan deras membasahi pipi, bagaimana kehampaan menghantui setiap malam, bagaimana rindu yang selalu diselingi dengan sesak. Bagaimanapun juga aku tak ingin kamu mengetahuinya,.
kepergianmu memang hal terberat yang kurasakan kini, melepas punggungmu menghilang dari pandanganku, pun tanpa pamit kau pergi begitu saja seolah aku tak ada, dan takkan pernah ada.
tak perlu belas kasihan, aku memang tak ingin kamu tahu bagaimana keadaanku sekarang, sebelum mengenal kata kepergian aku masih baik-baik saja, tapi setelah itu? Ah, sudahlah 

Maafkan aku yang tak mau memberitahumu, sebab aku hanya ingin memulihkan. Jika kamu tahu keadaanku seburuk ini mungkin kini rasa iba menyelimuti hatimu dan kembali kepadaku lagi dengan kepalsuan. Aku tak butuh kebohonganmu lagi yang kesekian kalinya. Cukup sudah selama ini kita menjalin cinta yang palsu, cinta yang tak didasari dengan cinta. Entah apa namanya, kurasa kamu memang tak cinta sedangkan aku yang benar-benar cinta

Aku tahu, hati ini melemah ketika kepergianmu. Tapi apapun itu Tuhan selalu menguatkan tanpa aku pinta. Aku memang belum sekuat yang ku mau, tapi setidaknya aku bisa menerima ini semua dengan keikhlasan.

Memaafkanmu? Aku memang bukan pedendam, juga bukan Tuhan yang ingin menghukummu dengan tanganku sendiri. Hanya saja setiap kesakitan pasti ada luka yang tersembunyi dan aku merasakannya ada dalam hatiku saat ini, lukanya masih memerah dan basah hingga setiap detik aku selalu merasakan nyeri yang tak tertahankan. Kamu tak tahu kan? setiap detik luka ini selalu mengulah, kadangpun aku tak bisa menahan airmata. Ah, tapi kamu tak perlu tahu, aku hanya ingin menyimpan ini sendiri, memulihkannya dengan serius.

Serius bahwa aku ingin pindah dari rasa ini, rasa yang membuatku terkadang sulit bernapas, rasa yang pernah ada dan membuatku kehilangan segala akal sehatku, rasa apapun yang kualami bersamamu, sungguh kukira ini adalah nyata ternyata kamu membalasnya dengan kepalsuan,

Mencintaimu? Tentu saja….. tidak,…. Tidak akan pernah lagi, kisah ini menyisakan trauma yang membuatku takut untuk mencintaimu lagi, terkadang kamu semanis lollipop kesukaanku tapi pada detik berikutnya berubah sedingin ice, dingin, beku, mati! 

Tak perlu datang lagi untuk meminta maaf karena jawabnya tetap sama, sebelum luka ini benar-benar mengering kamu tetap jadi satu-satunya alasanku untuk membenci.
maafkan aku, semuanya sudah tertutup, bahkan rasa ini sudah lebur bersama kenangan, tak ada lagi yang tersisa, dan memang aku tak ingin menyisakan apapun, apapun itu.
nikmatilah hari-harimu, aku selalu mendoakan kebahagiaanmu selamanya. Tanpa dendam kita damai. Tapi untuk memaafkanmu sekarang aku mengucapkan beribu maaf bahwa aku tak bisa, tapi kamu tak perlu khawatir luka ini pasti akan mengering dan aku akan memaafkan segala hal tentangmu.

Kelak, setelah luka ini sembuh aku akan datang menemuimu sebagai teman, bahkan mungkin sahabat. Karena kamu sudah begitu banyak memberi warna-warni dikehidupanku, dan aku jamin nanti keadaanku jauh lebih baik dan tak seburuk ini. Sekarang aku hanya tak ingin menemuimu, dan sekali lagi ku katakan bahwa aku hanya tak ingin kamu tahu. kamu hanya boleh tahu bahwa aku baik-baik saja, itu saja. Selebihnya biar aku, Allah, dan catatanku yang mengetahuinya.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com