Assalamualaikum wr.wb,
Kali ini saya ingin membahas tentang
pengalaman saya menggunakan jilbab. Saya memang terlahir menjadi seorang
muslimah dan sudah sepantasnya saya memakai jilbab unyuk menaati perintah Allah
swt. Sejak dari kecil saya sudah di ajarkan oleh umi saya untuk memakai jilbab,
Alhamdulillah saya bersyukur karena di lahirkan dari keluarga yang notabene dari
keluarga muslim yang sedikitnya mengetahi tentang agama islam dengan baik, umi
adalah seorang ukhti dan abi adalah seorang ikhwan. Ketika menduduki bangku
sekolah saya selalu mengenakan jilbab yang menutup dada saya sesuai dengan
ajaran Allah yang telah di tetapkan dalam al-quran, jujur saya merasa nyaman
ketika mengenakan jilbab bahkan saya merasa tidak nyaman jika tidak mengenakan
jilbab. Meskipun pipi saya akhirnya belang tapi tidak menyurutkan saya untuk
tidak menaati ajaran Allah swt.
Tapi, semuanya berubah saat saya
kuliah, saat itu saya lebih suka menggunakan jilbab paris yang tipis lalu
diselempangkan ke pundak hingga tidak menutupi bagian dada saya, hampir satu semester
saya menggunakan jilbab seperti itu. Hingga di semester dua saya
mulai sadar jilbab yang saya kenakan sungguh tidak dibenarkan oleh Allah swt,
terlebih saya merasa sangat risih di karenakan tak sedikit laki-laki yang
memperhatikan bagian tubuh saya itu yang seharusnya tertutup rapi. Alhamdulillah
di semester dua ini saya mulai menggunakan jilbab yang menutup dada saya. Jujur
saya takut, saya malu dan saya ragu mengambil keputusan ini ada yang bilang “tobaat
ra?” lalu ada yang bilang “cieee sekarang Zahra udah jadi mamah dedeh” dan
kata-kata lain yang membuat saya down. “apakah saya tidak boleh menjadi lebih
baik?” itu yang selalu saya tanyakan pada diri saya sendiri. Jujur saja, dengan
memakai jilbab yang menutup bagian dada ini membuat saya justru semakin percaya
diri, bahkan saya merasa sangat nyaman karena tidak ada lagi laki-laki yang
memperhatikan bagian dada saya. Justru saya semakin terjaga dan bahkan
terlindungi
Entah setan dari mana yang membuat
saya terpengaruh lagi, saya mulai menggunakan hijab dengan berbagai macam
model, banyak tutorial hijab yang saya cari untuk saya praktekan dan saya
kenakan, ketika mereka, teman-teman saya bilang kalau saya sangat cantik dan
terlihat lebih manis dengan memutuskan menjadi seorang hijabbers. Dan itu
membuat saya semakin tertarik mencari model-model hijab lain di internet, tidak
munafik saya sangat senang dan bangga di bilang sangat cantik saat memakai
hijab. Dua minggu di kampus saya menggunakan hijab dan itu cukup menguras waktu
saya di pagi hari karena mengenakan hijab itu sungguh ribet.
Suatu siang saat saya sholat dzuhur
di masjid kampus, saya melihat seorang gadis cantik yang menggunakan jilbab
panjang dan juga lebar bahkan bukan cuma menutupi dada tapi hingga menutup bagian belakang. Jujur melihat itu hati saya sangat teriris dan bahkan saya sangat
malu. Saya merasa tidak mencerminkan sebagai seorang muslimah yang baik. Saya menggunakan
hijab bukan lagi untuk melindungi diri saya tetapi justru mengalihfungsikannya
sebagai gaya-gayaan, ikutan trend, ingin terlihat modis dan cantik. Sungguh saya
merasa sangat hina disitu, saya tidak pantas di sebut sebagai muslimah, bahkan
saya tak menggubris larangan umi saya untuk tidak lagi menggunakan hijab model,
umi hanya ingin anaknya memakai jilbab yang syar’i yang sudah di tetapkan Allah.
setelah melihat gadis itu, malamnya saya berpikir “apakah saya bisa balik lagi
memakai jilbab yang syar’i? apa tanggapan teman-teman nanti?”
Dengan tekad yang bulat saya
memutuskan untuk kembali mengenakan jilbab yang syar’i, jilbab yang mana sesuai
dengan fungsinya. Bahkan saya memutuskan untuk memakai jilbab yang lebih
panjang lagi sama percis seperti gadis yang saya lihat pada siang itu. Banyak tanggapan
miring saat saya memutuskan kembali mengenakan jilbab syar’i. ada yang bilang
saya sekarang sudah alim lah, inilah, itulah, dan bahkan ada yang terang-terangan
bilang saya jelek karena memakai jilbab yang panjang dengan dalaman topi, jujur
saja saya down tapi saya punya Allah swt dan saya hanya mau dilihat oleh Allah
swt. Buat saya tak apa di bilang jelek oleh manusia tetapi di pandang cantik
oleh Allah swt, itu membuat saya bangkit dari rasa down. Bahkan ada yang
memanggil saya dengan sebutan “umi” saat itu saya hanya meng-amin-kannya dan
tersenyum karena menurut saya ia sedang berdoa kelak saya akan menjadi seorang
ibu.
Saya tidak lagi memperdulikan tanggapan miring orang-orang mengenai jilbab syar’i saya sekarang, saya hanya ingin Allah tidak marah pada saya lagi karena telah berganti-ganti model hijab.
Saat ini saya hanya ingin memohon doa kepada yang membaca tulisan saya, agar saya tetap istiqamah dan tidak labil lagi. Syukran katsiran :)
Saya tidak lagi memperdulikan tanggapan miring orang-orang mengenai jilbab syar’i saya sekarang, saya hanya ingin Allah tidak marah pada saya lagi karena telah berganti-ganti model hijab.
Saat ini saya hanya ingin memohon doa kepada yang membaca tulisan saya, agar saya tetap istiqamah dan tidak labil lagi. Syukran katsiran :)
Wassalamualaikum wr,wb.