Saturday, March 15, 2014

hidup bagai segelas kopi? (y)

segelas kopi yang manis
dengan aroma yang melekat
menghantarkan senyumku
dipagi yang cerah ini

walapun terasa manis
adakalanya kopi itu terasa pahit
seperti kehidupan
semanis kebahagiaan,sepahit permasalahan

kurasa saat ini pahitnya makin terasa
inginku muntahkan semua
tapi bukankah itu artinya menyerah?
Lalu apa bedanya dengan pecundang

kubiarkan saja kopi itu mengalir ditenggorokanku
sampai ia tepat berada di tempat tujuannya
entah sampai kapan pahitnya akan menghilang
mungkin sampai tubuh kaku ku terbalut kain putih

sabar adalah cara yang tepat
bukankah sabar tidak ada batasnya?
kurasa kesabaranku nanti akan menemukan manisnya
walau ku sendiri tak tau kapan

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com