Hey,
Tadi pagi aku melihat ada yang berbeda dari dirimu, setelah kuperhatikan
ternyata kamu merubah style rambutmu. Kamu memotong rambut? Haha cukup aneh
memang tapi aku suka. Tadi tak sengaja aku mendengar kamu di bilang jelek oleh temanmu
karena model rambutmu terlihat aneh dan tidak cocok dengan wajahmu, disitu aku
hanya menyunggingkan senyum kecut dan berkata dalam hati “jangan dengarkan kata
dia, bagamana pun model rambutmu aku tetap suka” aku hanya bisa berkata dalam
hati karena aku tak punya kekuatan untuk berbicara sejujurnya kepadamu, aku
malu.. iya, malu. Memangnya aku siapa? Yang memuji keindahan dirimu?
Aku
malu rasanya berkata jujur bahwa aku selalu terpesona akan keindahan kamu,
bahkan ketika rambutmu botak sekalipun, ah, iya. Kamu pernah botak kan? Saat
OSPEK berlangsung? Haha iya, aku masih ingat bagaimana rambut botakmu, lucu
sekali.. ya walaupun agak sedikit aneh memang, tapi walaupun begitu kamu selalu
punya kharisma tersendiri yang membuat aku tak henti-hentinya memuji keindahan
ciptaan Allah.
Maaf
jika aku berlebihan memujimu, tapi memang itu kenyataan yang sesungguhnya, kamu
tak pernah terlihat jelek sedikitpun oleh mataku, atau mungkin mataku yang
mulai rabun? Ah entahlah. Tapi jujur saja, meskipun rambutmu memutih, kulitmu
berkerut dan bahkan ketika tubuhmu sudah mulai renta sekalipun kamu akan tetap
terlihat tampan. Kamu tahu kenapa? Karena kamu diberikan keindahan senyum yang
membuat kamu selalu terlihat menawan. Dan senyuman itulah yang membuat hatiku
tercuri waktu itu, dan sekarang kamu tahu kan betapa berharganya senyumanmu
itu?
Iya,
benar… sangat berharga. Satu senyuman darimu membuat energiku berkali-kali
lipat bertambah, aku jadi selalu bersemangat menghadapi hari-hariku yang tak
seindah kehidupan di dunia fairytale, oh ya, kamu pernah mendengar suatu hadist
yang berbunyi “senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah”?. Ketika kamu
tersenyum bukan hanya untuk membuat wajahmu terlihat lebih menawan tapi kamu
juga bersedekah karena senyumanmu itu membuat orang lain juga ikut tersenyum
bahagia. Hmm… boleh aku meminta suatu hal? Aku hanya meminta, tetaplah
tersenyum untukku dan untuk orang-orang yang mencintaimu. Karena sejujurnya aku
tak pernah bisa melihatmu bersedih, pedih rasanya.. jadi ku mohon, tetaplah
tersenyum meskipun beban di punggungmu terasa berat. Kau bersedia berjanji
padaku akan hal itu kan?